Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh, salam serta sholawat semoga ttap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan seluruh umatnya, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir. Semoga tulisan / artikel diblog ini bermanfaat, bila ada yang kurang paham atau ada kasus khusus, silahkan di tanyakan, kami siap bantu. Wa'alaikumsalam

Minggu, 08 Januari 2017

Merubah speaker biasa (low impedance) menjadi Speaker High Impedance

Tuntutan penerapan teknologi informasi di sekolah dewasa ini semakin digalakkan, termasuk salah satunya penggunaan Sound System untuk sekolah.

Berbagai upaya ditempuh oleh pengelola sekolah, ada yang langsung menghubungi distributor TOA yang tidak hanya menjual produk TOA tapi juga sekaligus instalasinya. Ini cara paling mudah, cepat, tepat dan siap pakai.  Biaya ?  tentu saja mesti disiapkan biaya lebih untuk itu.

Tapi ada juga yang ingin memberdayakan guru dan murid-muridnya untuk membuat / merakit paging system / sistim informasi disekolahnya. Tujuannya tidak lain yaitu untuk penghematan dan swadaya.

Pada upaya yang pertama, biasanya mulus-mulus saja, karena ditangani oleh ahlinya, tetapi kebanyakan yang upaya ke 2 ( swadaya sekolah ), akan menemui kendala yaitu
1. Suara  tidak merata,  pada speaker /kelas terjauh suaranya semakin kecil, sedangkan suara pada kelas/speaker yang dekat dengan central / amplifier suaranya besar.
2. Amplifier sering rusak, terbakar / transistornya putus.

Apa penyebabnya ?

Penyebabnya tidak lain adalah masalah IMPEDANSI.

PAda umumnya, speaker dipasaran memiliki impedansi 8 ohm.  Dan bahkan ada yang 4 ohm untuk speaker mobil. Speaker ini yang disebut speaker dengan impedansi rendah (Low Impedansi )
Sedangkan untuk paging system, tidak bisa menggunakan low impedansi : 4 ohm / 8 ohm,  tapi harus menggunakan High impedansi ( Impedansi tinggi ) : 285 ohm, 1000 ohm, 2000 ohm, dst.
Selain loss/rugi daya di kabel yang panjang, total impedansinya rendah.

Kita ambil contoh, bila speaker berimpedansi 8 ohm  dipasang sebanyak 10 kelas, berarti impedansi total adalah : 8 ohm / 10 = 0,8 ohm.
Sedangkan amplifier umumnya minimal impedansinya 2 ohm.  Kondisi ini akan menjadi beban amplifier sehingga menjadikan amplifier rusak.

Bagaimana cara mengatasinya ?  Swadaya tapi tetap OK ?

Salah satu cara yaitu menambahkan Matching transformer di speakernya.
Matching transformer yang bisa dipakai, tipe ZT-351 yang mampu mengeluarkan daya 10-35 watt.  Boleh saja 1 matching untuk 2 bh speaker atau 1 matching untuk lebih dari 1 speaker.  Yang terpenting adalah total daya speaker tidak melebihi 35 watt, dan impedansi total speaker tidak kurang dari impedansi matching transformer (4 ohm ).
Cara pemasangan bisa seri paralel, tentunya sedikit rumit.

Satu hal yang tidak boleh terlupakan, yaitu amplifier yang digunakan harus amplifier TOA dengan output high impedansi yaitu ada output com-100V.
Dan untuk menghasilkan suara yang OK, maka speaker biasa yang dipilih haruslah yang bisa mengeluarkan suara midle/ suara vocal. Biasanya kala beli di toko dikenal dengan speaker midle atau speaker full range. Daya input juga diperhatikan, cari yang kecil saja, misal 10 watt - 50 watt.  Pada umumnya daya yang tertulis tidak sesuai dengan mestinya, bila tertulis 50 watt, paling daya murninya hanya sekitar 20-30 watt saja. Karena disitu tidak tertulis apakah itu daya murni /daya rated. Yang ada umumny ditulis daya maksimum.  Kalau benar daya maksimum, maka mestinya daya rated x 1,5.
Jadi kalau tertulis 50 watt maksimum, maka daya sebenarnya sekitar 30 watt.

Demikian sekedar inspirasi yang dapat dicoba untuk sekolah-sekolah / Masjid yang sudah terlanjur beli speaker biasa agar tidak mubazir dan masih bisa dimanfaatkan.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar