Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh, salam serta sholawat semoga ttap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan seluruh umatnya, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir. Semoga tulisan / artikel diblog ini bermanfaat, bila ada yang kurang paham atau ada kasus khusus, silahkan di tanyakan, kami siap bantu. Wa'alaikumsalam

Minggu, 08 Januari 2017

Pemilihan Daya Amplifier

Dalam merancang sebuah instalasi sound system, pemilihan daya amplifier sangatlah penting, karena apabila salah dalam penggunaan amplifier maka suara yang dihasilkan tidaklah optimal. Bisa jadi amplifier terbakar bila beban speaker yang terpasang melebihi kapasitas daya keluaran amplifier.
Pada prinsipnya, daya output amplifier = ( sama ) atau >  ( lebih besar ) dari daya speaker yang terpasang.   P amp > = P spk

Catatan
Untuk instalasi speaker low impedance, idealnya daya amplifier = daya speaker, karena bila daya amplifier lebih besar dari daya speaker, bila setting volumet tidak terkontrol maka speaker akan terbakar. Tetapi untuk instalasi speaker high impedance bila amplifiernya lebih besar dari daya speaker tidak ada masalah, karena daya amplifier yang masuk ke speaker akan dibatasi oleh Trafo yang terpasang di speaker.

Untuk mengetahui daya amplifier dapat dilihat pada spesifikasi yang tertulis di brosure, atau juga bisa diihat pada bagian belakang amplifier.
Untuk amplifier TOA, cukup mudah mengenali daya keluaran speaker hanya dengan melihat dari modelnya.

Berikut beberapa amplifier TOA yang beredar dipasaran:
> ZA-2030  --> daya outputnya 30 watt.
> ZA-2060  --> daya outputnya  60 watt.
> ZA-2120  --> daya outputnya 120 watt.
> ZA-2240  --> daya outputnya 240 watt.

Berikut sebuah contoh instalasi sebuah Masjid dengan data sebagai berikut :
> Speaker atas yang terpasang : model Horn speaker tipe ZH-5025BM 4 bh
> Speaker box untuk dalam ruangan : model ZS-1030B  4 bh
> Speaker column untuk luar : model ZS-202C  4 bh

Berikut perhitungannya dan pengelompokannya :
1. Speaker atas horn speaker ZH-5025BM    4  X 25 W  = 100 watt
    --> Dipasang ke Amplifier  ZA-2120  ( 120 W )
2. Speaker Box ZS-1030B   4  X  30 W  =  120 W  dan speaker column ZS-202C  4  X 20W  =  80 W    --> total daya 120 W + 80 W  = 200 watt
    --> Amplifier yang sesuai tipe ZA-2240  ( 240 W )

Berikut blok diagramnya :
Blok Diagram Instalasi Speaker

Demikianlah sedikit mengenai bagaimana memilih amplifier yang sesuai dan perhitungan daya antara speaker dan amplifier, sehingga suara yang diperoleh optimal, dan baik amplifier maupun speaker tidak terjadi kerusakan akibat salah setting daya.

5 komentar:

  1. Thank you, infonya
    mbah Tio.
    Migunani sanget kagem kulo ingkang bade utak utik masang toa sekawan cacahe, selawean watt wonten musholla.
    Pas sanget, cuocok.
    Semoga barokah bagi-bagi ilmune.

    BalasHapus
  2. Mas mau tanya,masjid di kmpung saya ada 12 corong toa masing " 25w high impedansi 8 buah,yg 50w high impedansi 4 buah,,,ampi ada 3 buah masing type 2240,,,untuk menyambung ke spkr toa yg aman gmn....

    BalasHapus